Senam ketangkasan adalah senam yang pada prakteknya bisa menggunakan alat juga bisa tidak menggunakan alat. Senam sendiri merupakan bentuk latihan fisik yang mempunyai tujuan untuk menambah daya tahan tubuh atau untuk menjaga tubuh. Koordinasi tubuh, kelenturan tubuh dan juga untuk membentuk tubuh agar menjadi bentuk yang ideal dan memelihara kesehatan tubuh. Senam Ketangkasan atau yang disebut dengan senam artistik karena bentuk-bentuk dari senam tersebut mempunyai aturan yang sesuai. Senam ketangkasan tersebut juga juga dipertandingkan seperti olahraga yang lainya. Hal yang dinilai dari senam ketangksan adalah saat melakukan gerakan, ketepatan, keindahan dan juga keseimbangan saat sikap akhir. Senam ketangkasan bisa dilakukan dengan cara menggunakan beberapa metode. Seperti metode palang tunggal, palang sejajar, palang bertingkat, kuda pelana dan gelang-gelang. Gerakan dari senam ketangkasan yaitu seperti gerakan keharmonisan, gerakan keseimbangan, gerankan kelenturan dan keluesan, gerakan keindahan dan juga gerkan kelincahan.
Senam merupakan terjemahan kata dari bahasa Inggris gymnastic yang berasal dari bahasa Yunani gymnos yang artinya telanjang. Senam dapat diartikan sebagai latihan jasmani yang dilakukan dengan sengaja, disusun secara sistematis, dan dilakukan dengan sadar dengan tujuan tertentu. Pertandingan senam dilakukan di Indonesia untuk pertama kali pada tahun 1963 menjelang dilangsungkannya GANEFO (Games Of The New Emerging Forces). Secara nasional, olahraga senam dipertandingkan di Indonesia sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) ke VII di Surabaya.
Keterampilan senam lantai harus Anda pelajari dengan mengedepankan sikap kehidupan beragama (berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan), mencerminkan sikap dan perilaku sportif dalam bermain, bertanggung jawab dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran serta menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Juga menghargai perbedaan karakteristik individu dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, menunjukkan kemauan kerja sama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik, mau menerima kekalahan dan kemenangan.
TANPA ALAT
Pembelajaran guling ke depan
- Berdiri tegak menghadap matras
- Pada awalnya mengambil posisi jongkok, rapatkan kedua kaki, dan tangan diposisikan sejajar dengan bahu.
- kedua telapak tangan diletakan pada matras dengan ukuran selebar bahu.
- Siku dutekuk ke samping dan kepala dimasukan antara kedua tangan. Lalu tempelkan tengkuk ke matras lalu berguling ke depan untuk mendorong berat badan secara perlahan ke arah depan.
- Setelah itu kedua lutut dilipat, lutut dan dagu ditarik ke arah dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
- Posisi terakhir yaitu jongkok dengan posisi kaki rapat, dan gerakan akhir tersebut harus seimbang agar tidak roboh.