Konon, ajakan mencapai KEMERDEKAAN telah disuarakan oleh para pendiri bangsa jauh-jauh hari sebelum 17 agustus 1945.
Puluhan bahkan ratusan tahun sebelumnya, istilah MERDEKA telah didengar bangsa Indonesia. Namun, ajakan untuk mencapai kemerdekaan oleh para tokoh bangsa tidak jarang justru mendapat cibiran, ejekan, nyinyiran bahkan penolakan oleh sebagian masyarakat kala itu.
Mereka menganggap bahwa usaha meraih kemerdekaan akan sia-sia, merepotkan, tidak masuk akal, bahkan penjajahan dianggapnya adalah kehendak Tuhan.
Syukur Alhamdulillah berkat usaha keras dan tekat tak kenal menyerah para pendiri bangsa, istilah kemerdekaan yang pada mulanya hanya sebagai pengetahuan, lambat laun berubah menjadi KESADARAN, dan kesadaran itulah yang menggerakan hati, fikiran dan perbuatan bangsa Indonesia untuk berjuang mencapai Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Merdeka….!
Istilah “Kemerdekaan” tidaklah berbeda dengan “Perubahan dan Transformasi”, kita telah mendengarnya puluhan tahun yang lalu. Namun, sudahkan istilh PERUBAHAN dan TRANSFORMASI yang telah lama kita dengar itu, kini telah menjadi sebuah kesadaran, bahkan perbuatan?
Perubahan dan transformasi jelas bukanlah slogan belaka, begitupun “Guru bergerak, Indonesia maju”, tidak selesai hanya dengan mengatakan saja, tapi harus DIEJAWANTAHKAN (diterapkan) dalam perbuatan. Dan perbuatan itu pun haruslah dilakukan dengan usaha keras, penuh KREATIFITAS, berupa penerapan ide-ide dan gagasan-gagasan baru.
Keterbelakangan jelas bukanlah kehendak Tuhan, Tuhan justru berkehendak bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, juga perubahan dan transformasi adalah hak yang harus diperjuangkan.
Kita semua sedang dijajah, dan penjajahnya adalah diri kita sendiri.
Anda guru Indonesia? Jangan diam saja, ayo bergerak, tebarkan semangat dan harapan baru, viralkan praktik baik Anda!
Wirabegawan (PP-PGP Angk. 4 Kab. Tegal, Jateng)
